SI GAGAL TOTAL DAN NASI SINGKONG

Atria Rainindraeni


Indonesia memiliki beragam kuliner dengan cita rasa yang khas. Salah satu kuliner daerah yang tidak asing bagi masyarakat Gunung Kidul, Yogyakarta, adalah gatot dan tiwul.


Makanan berbahan dasar singkong ini dahulu digunakan sebagai bahan pokok pengganti nasi. Seiring berjalannya waktu, gatot dan tiwul menjadi jajanan yang mengenyangkan.


Yuk kenalan sama dua makanan yang punya cita rasa unik ini.


Gatot

Sumber foto: Katalogkuliner.com

Gatot berasal dari singkong yang dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga berwarna cokelat kehitaman. Setelah itu, singkong dipotong kecil kemudian dikukus sampai lunak.


Singkong yang digunakan untuk membuat gatot biasanya bukan yang segar, melaikan singkong gagal tumbuh. Konon nama gatot itu berasal dari singkatan "Gagal Total" karena singkong yang gagal tumbuh tersebut.


Tiwul

Sumber foto: pinterest/Masakanmboke.blogspot.com

Cara pengolahan tiwul hampir mirip dengan gatot, bedanya tiwul dibuat dari singkong yang dijemur kering tidak sampai berwarna hitam. Setelah kering, singkong ditumbuk halus menyerupai nasi kemudian dikukus hingga matang.


Kedua makanan tersebut biasa disantap dengan parutan kelapa yang diberi garam dan gula secukupnya. Jika tidak ingin manis, diberi garam saja pun bisa.


Untuk tiwul, bisa juga disajikan bersama urapan, sayuran, ikan asin, sambal, atau bahan lainnya seperti nasi.


Jika tidak ingin repot membuat sendiri, gatot dan tiwul sudah banyak dijual dengan harga yang terjangkau. Bahkan kemasan instannya juga sudah ada di pasaran.


*(Penulis adalah pengamat kuliner

Posting Komentar

15 Komentar